Ada beberapa
faktor abiotik yang mempengaruhi vegetasi yang ada antara lain :
Ø Suhu
Ø Kelembaban
Ø Cahaya
matahari
Ø Tanah
Ø Air
Pepohonan
yang ada pada hutan alam membentuk tajuk yang akan menentukan iklim di dekat
permukaan tanah dan juga di bawah tajuk yang kemudian di sebut iklim mikro.
Iklim mikro tersebut dibentuk karena tajuk pohon menyaring sinar matahari dan
angin untuk membentuk kehidupan hutan yang berbeda dengan di luar hutan. Pada
hutan alam yang tajuknya rapat, hanya tunas-tunas pepohonan besar serta
tumbuhan-tumbuhan merambat tertentu yang tahan terhadap kondisi kurangnya
cahaya, dan rumput-rumput tertentu yang dapat tumbuh di bawah tajuk yang rapat
(Defri yoza, 2009). Hal ini sangat berbeda jauh dengan hutan tanaman industri
dan semak belukar didalam hutan tanaman industri suhunya lebih tinggi dan
memiliki kelembaban rendah di banding hutan alam sehingga vegetasi yang ada
hanya rerumputan ataupun paku-pakuan bagitu pula pada semak belukar yang
suhunya paling tinggi dibanding hutan alam dan hutan tanaman industri yang
tumbuh hanya perdu, tumbuhan semak.
Tumbuhan
dengan tajuknya yang rapat dihutan alam dapat mengurangi radiasi sinar matahari
yang mencapai tanah sehingga menyebabkan temperatur lebih rendah beberapa derajat
dibanding dengan hutan tanaman industri dan semak belukar yang mempunyai suhu
lebih tinggi di banding hutan alam, hal ini disebabkan karena sinar matahari
terhalang oleh penutupan tajuk yang menyebabkan perbedaan kelembaban udara.
Begitu juga kelembaban pada hutan alam akan lebih tinggi di banding dengan
hutan tanaman dan semak belukar.
Pepohonan
yang ada di hutan alam lebih bervariasi seperti ada liana, epifit, lumut dan
masih banyak lagi dibandingkan dengan hutan tanaman industri dan semak belukar
hal ini disebabkan tidak terlepas dari kondisi abiotik seperti faktor edafik,
suhu, kelembaban, sinar matahari. Dengan penutupan tajuk yang rapat pada hutan
alam akan menciptakan kondisi ekologis yang pas bagi tumbuhan untuk hidup dan
jauh dati gangguan manusia ataupun hewan. Pepohonan yang ada pada hutan alam
umumnya memiliki diameter dan tinggi yang lebih di banding dengan hutan tanaman
industri, sedangkan pada semak belukar tidak ditemukannya pohon kebanyakan
hanya tiang, pancang dan semai saja.
Vegetasi
yang ada pada hutan alam, hutan tanaman dan semak belukar tidak bisa terlepas
dari tanah sebagi media tumbuh tanaman, tanah menyediakan unsur-hara sebagai
makanan tanaman untuk pertumbuhannya. Pada hutan alam dengan pentupan tajuk
yang cukup rapat dapat menjaga kelembaban tanah sehingga memiliki pH yang cukup
ideal bagi pertumbuhan tanaman, hal ini akan mempengaruhi lebih banyaknya
vegetasi yang tumbuh di hutan alam di banding hutan tanaman industri dan semak
yang kondisi tanahnya agak kering karena tidak ternaunginya oleh tajuk dari
sinar matahari. Sinar matahari juga turut mentukan jenis vegetasi yang ada,
pada hutan alam dengan penutupan tajuk yang cukup rapat menjadikan sinar mati
hari yang jatuh kelantai hutan sangat sedikit dan ini mengakibatkan tumbuhnya
berenekaragam tumbuhan intoleran pada hutan alam sedangkan pada hutan tanaman
yang cukup terbuka hanya di dominasi oleh rerumputan dan paku-pakuan bagitupun
pada semaj belukar yang banyak ditumbuhi tumbuhan semak dan perdu.
Vegetasi
yang ada juga tidak terlepas dari keberadaan air, air berfungsi untuk proses
fotosintesis, memenuhi kebutuhan transpirasi tanaman, pelarut unsur hara dalam
tanah dan lain-lain. Pada hutan alam dengan jumlah pohon yang lebih banyak dan
rapat akan mampu menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak sehingga
kebutuhan air akan tetap tersedia bagi tanaman dan jumlah tanaman bawah yang
ada pun mampu hidup karena ketersediaan air, hal ini berbeda dengan hutan
tanaman industri yang relatif hanya satu jenis saja dan kurang mampu menyimpan
air dalam jumlah yang banyak, begitu pula untuk semak belukar yang relatif
kering karena tidak membutuhkan banyak air.
Komposisi jenis
Komposisi
jenis yang ada meliputi keanekaragaman
jenis yang ada dalam suatu ekosistem, pada ekosistem hutan alam lebih banyak
memiliki keanekaragaman jenis vegetasi yang ada dibanding ekosistem hutan
tanaman industri dan semak belukar. Untuk ekosistem hutan alam yang paling
mendominasi adalah nasi-nasi (Sizygium
spp) dan marapuyan (Rhodamnea cerenea)
, untuk ekosistem hutan tanaman industri yang mendominasi adalah pohon
ekaliptus (Eucaliptus sp) dan untuk
ekositem semak belukar yang paling mendominasi adalah sikeduduk, semua itu
tidak terlepas dari faktor edafik, suhu, kelembaban, cahaya matahari dan
ketersedian air.
Struktur
Pada
plot yang telah dibuat pada hutan alam terdapat pohon rambung, akasia (Accacia spp), laban (Vitex pubenscens), rengas (Gluta renghas), marapuyan (Rhodamnea cerenea). Sedangkan untuk
tiang, pancang dan semai terdapat nasi-nasi (Sizigium sp) dan marapuyan (Rhodamnea
cerenea)selain itu terdapat pula epifit dan liana. Pada hutan tanaman
industri pohon yang ada pulai dan ekaliptus (Eucaliptus sp), untuk pancang terdapat bambu, semai terdapat
sikeduduk dan layau dan terdapat pula tumbuhan bawah seperti paku-pakuan,
rumput teki, resam, sianik, bawang-bawangan.
Daftar
Pustaka
Hakim, nurhajati
dkk. 1986. Dasar-dasar ilmu tanah. Universitas lampung. Lampung
Yoza , defri .
2009. Klimatologi hutan. Pusat pengembangan pendidikan. Pekanbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar