1. Phi band / Pita diameter
Pita diameter / phi band biasanya digunakan untuk mengukur
diameter pohon secara langsung. Tanpa harus dikonversi dari ukuran keliling
(jika diukur dengan pita meter biasa). Pengukuran diameter pohon diukur pada
tinggi pohon sekitar 1,3 m dari pangkal pohon atau biasa disebut diameter
breast height (DBH). Penggunaannya dengan
melingkarkan pita ke batang pohon, maka langsung diperoleh kisaran diameter
tanpa harus dikonversi. Alat ini sangat praktis namun memiliki keterbatasan
kapasitas ukurnya.
2.
Kaliper
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur
diameter dan panjang dengan ketelitian rata-rata 0,01 cm. Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur jarak antara dua sisi yang berlawanan dari objek. Alat
ini memiliki dua skala yang terletak di bagian utama dan bagiandorongnya. Pada
dua bagian tersebut terdapat suatu penjepit untuk memegang obyek ukur.Untuk pembacaan
skala yang akurat, tangkai caliper harus ditekan dengan benar terhadap pohon,
dengan tangkai tegak lurus terhadap sumbu batang pohon dan lengan parallel dan
tegak lurus terhadap tangkai.
Cara
Pemakaian : Bukalah sliding jaw sesuai kebutuhan. Letakkan pada benda kerja.
Gerakkan sliding jaw hingga menyentuh benda kerja. Kencangkan screw pengikat.
Lepaskan dari benda kerja. Bacalah nilainya.
3.
Biltmore
stick
Alat yang digunakan untuk pengukuran dimensi
berbagai pohon, seperti diameter setinggi dada serta ketinggian suatu pohon.
Alat ini merupakan sebuah tongkat lurus sepanjang 24-36 inci (61-91 cm).
Tongkat dipegang sedemikian rupa sehingga titik 0 pada ujung tongkat berada
pada garis EA, yang membentuk garis singgung terhadap potongan melintang pohon
pada titik A , diameter pohon dapat dibaca pada titik potong ujung tongkat yang
satu pada garis EB, yang membentuk garis singgung terhadap potongan melintang
pohon pada titik B. Jarak L dari mata E terhadap pohon biasanya 25 inchi (63.5
cm).
Kitakakuratan
dalam penghitungan diameter dengan menggunakan alat ini adalah di sebabkan
oleh:
·
Kesulitan dalam memegang tongkat dengan jarak L dari mata secara tepat
·
Kegagalan menempatkan pandangan mata setinggi dada
·
Kegagalan memegang tongkat setinggi dada
·
Keabnormalan pohon pada potongan melintang (Biltmore stick hanya cocok untuk
potongan melintang yang bundar).
4.
Christen
Meter
Alat ukur ini merupakan alat ukur yang sederhana dan
mudah digunakan. Bentuk umum dari alat ini berupa sebilah kayu atau logam
sepanjang 30 cm dengan alat banti yang berupa galah sepanjang 4 m. Penempatan
skala pada alat semakin pendek untuk pengukuran pohon yang lebih tinggi.
Ketelitian hanya sampai 0,5 meter dan di atas 35 meter alat ini tidak lagi
mempunyai pembagian skala dalam satuan meter.
Pada
saat praktek hal yang perlu di perhatikan adalah pucuk pohon, pangkal pohon,
serta ujung atas galah. Dengan bergerak menjauh atau mendekati pohon akan
mendapatkan titik dimana garis penglihatan dari puncak dan pangkal pohon
bertepatan dengan batas atas dan batas bawah dari bilah ukur. Tinggi pohon
dapat terbaca pada skala yang bertepatan dengan ujung atas dari galah pembantu.
5.
Clinometer
Adalah alat yang di gunakan untuk mengukur
ketinggian dari suatu pohon, dengan tingkat kecepatan dan ketelitian tinggi.
Alat ini juga dapat di gunakan untuk menentukan sudut dari suatu gradien.Alat
ini dilapis oleh paduan aluminium anodized yang tahan terhadap korosi. Cara
menggunakan alat ini adalah diletakkan pada satu mata dan dinaikkan atau
diturunkan hingga pangkal pohon terlihat pada titik penghitungan. Pada saat
yang sama, posisi pangkal pada skala menunjukkan pmbacaan.Alat ini dilengkapi
dengan penunjuk jarak dan beberapa kombinasi skala, persen dan derajat, persen
dan topografi, derajat dan topografi, feet dan metric.
6.
Haga
Meter
Alat ini digunakan untuk menentukan tinggi suatu
pohon yang terdiri atas pengontrol gravitasi, penunjuk berputar, dan
serangkaian skala dalam batang metal hexagonal yang dapat diputar, serta kotak
berbentuk pistol. Enam skala regular Amerika adalah 15, 20, 25, 30, persen, dan
skala topografi. Alat ini memiliki tingkat ketelitian pembaca samapai 0,1 m.
Cara
penggunaannya pertama-tama adalah menentukan jarak mendatar antara pengukur
dengan pohon. Hal ini dapat dilakukan secara optis yaitu dengan menggunakan
alat pembantu (rangefinder) dimana kedua bilah pada rangefinder tersebut tidak
terliahat rangkap bila jarak sudah tepat. Atau dapat juga ditentukan secara
langsung tanpa alat pembantu. Langkah selanjutnya adalah menyesuaikan bilah
ukur sesuai degan jarak pembidikan. Bidikan pertama adalah puncak pohon
kemudian bidikan kearah pangkal pohon. Tinggi pohon adalah jumlah atau selisih
dari kedua pembacaan tersebut, tergantung apakah kaki pohon lebih rendah atau
lebih tinggi dari mata pengukur.
7. Tali tambang, tali plastik, sabit /
golok, dan walking stic
Tali tambang, tali plastik / tali rafia, walking
stick, dan sabit / golok merupakan peralatan dasar untuk melakukan perintisan
jalur pengamatan, pembuatan petak contoh, dan membuka jalan dalam hutan agar
dapat sampai ke lokasi pengamatan yang telah ditentukan sebelumnya.
Tali tambang dan tali plastik yang digunakan harus berwarna
cerah agar kontras dengan warna pohon ataupun daun-daun dalam hutan sehingga
batas petak dapat dilihat dengan mudah oleh pengamat / surveyor.Walking
stick digunakan untuk mengukur tinggi pohon jika alat pengukur tinggi pohon
yang lebih canggih, seperti haga hypsometer tidak ada.
8. Abney level
Sejarah Abney level adalah sebagai berikut, Sebuah Topografi
Abney Level merupakan instrumen yang digunakan dalam survei yang terdiri dari tabung penampakan tetap, tingkat semangat
bergerak yang terhubung ke lengan yang menunjuk, dan skala busur derajat. The
Topografi Abney Level adalah mudah untuk digunakan, relatif murah, dan bila
digunakan dengan benar alat survey akurat.. The Topografi Abney Level digunakan
untuk mengukur derajat, persen dari kelas, elevasi topografi, dan chainage koreksi..
Dengan menggunakan trigonometri pengguna dari Topografi Abney Level dapat
menentukan tinggi, volume, dan kelas. The Topografi Abney Level digunakan pada
ketinggian mata dari surveyor dan yang terbaik digunakan saat bekerja sama dengan
surveyor kedua dari tinggi mata yang sama.. Hal ini memungkinkan untuk
penampakan mudah dan tingkat akurasi yang lebih besar. Sebuah tiang mulai dapat
ditandai dengan meningkatnya pengguna mata tingkat atau lokasi perkiraan tinggi
mata (yaitu dagu, hidung, bagian atas kepala) dari tingkat surveyor harus tahu
akan mulai dari surveyor.Berfungsi sebagai alat untuk mengukur kemiringan suatu
bidang.
9.
Dendrometer
Sebuah alat untuk mengukur pohon, yang ditemukan
oleh Messrs Duncombe dan Whittel. Ini terdiri dari setengah lingkaran, dibagi
menjadi dua kuadran, dan lulus dari tengah; pada diameter di sana tergantung
sebuah unting-unting untuk memperbaiki instrumen pada posisi vertikal.
Penggunaan utama adalah untuk mengukur panjang dan diameter pohon-pohon tegak
lurus atau oblik ke bidang horizontal, atau di setiap situasi di mana pesawat
itu bersandar, atau tokoh apapun, apakah teratur atau tidak beraturan, dan juga
panjang dan diameter cabang, dengan cara inspeksi belaka. Penemu itu telah
menghitung tabel, yang terlampir pada rekening mereka instrumen itu sendiri,
dengan bantuan yang jumlah kayu di pohon diperoleh tanpa perhitungan, atau
penggunaan aturan geser. The dendrometer, pas untuk sebuah teodolit, dapat
diterapkan untuk mengukur ketinggian dan jarak benda dapat diakses atau tidak
dapat diakses, apakah terletak di bidang sejajar atau miring terhadap bidang
yang instrumen yang ditempatkan. Mungkin juga digunakan untuk mengambil semua
anglcs, baik vertikal, horisontal, atau miring, dalam posisi pesawat di mana
mereka terbentuk.
10.
Spiegel
Relaskop
Digunakan sebagai klinometer dengan pembacaan dalam
derajat dan persen yang memungkinkan untuk penghitungan tinggi pohon. Beratnya
hanya 14 oz, dilengkapi dengan case dari kulit dan cara penggunaan. Alat ini
juga dapat digunakn untuk Pengukuran tinggi pohon total, atau ketinggian untuk
particular diameter batang atas, diameter batang atas di ketinggian tertentu,
serta dapat menentuan "kelangsingan" (tinggi / rasio diameter) dari
suatu batang pohon.
Cara
penggunaan yang umum untuk mengukur diameter:
1)
Ukur jarak horizontal yang diinginkan dari dasar pohon atau arahkan tepat di
bawah dasar pohon yang diinginkan menuju lokasi dimana titik yang diinginkan
dapat dlihat. Yang harus diperhatikan adalah pengamat harus berada pada jarak
minimal 5 m dari pohon untuk setiap 20 cm diameter yang diharapkan
2)
Lihat pada titik yang diinginkan ketika memegang tombol agar skala dapat
berputar secara bebaS.
Editor by : Nur Faizin (Rimbawan Unri)
DAFTAR
PUSTAKA
http://alat-alatgeodesidankartografi.blogspot.com/.
Diakses tanggal 19 oktober 2011, 2011 WIB
http://indonetwork.co.id/kpm_marine/343982/altimeter-haga-haga-meter-hagameter.htm
tanggal 19 oktober 2011, 2011 WIB
http://juliusthh07.blogspot.com/2010/03/penggunaan-walking-stick-sebagai-alat.html#ixzz1bKBwgQAP
tanggal 19 oktober 2011, 2011 WIB
http://en.wikipedia.org/wiki/Clinometer_(forestry)
tanggal 19 oktober 2011, 2011 WIB
http://mysite.du.edu/~jcalvert/astro/abney.htm
tanggal 19 oktober 2011, 2011 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar